Profile facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
aminarti anis setyowati aris noviani ellyana tri ida sunarsih lina rahmawati lina ratnawati noviea candra nurul khotimah retno w ro'ufun sri hartini
Google Yahoo MSN
Budidaya Anggrek Budidaya Anggur Budidaya Durian Budidaya Kelengkeng Budidaya Belimbing Budidaya Mangga Budidaya Apukat
Asuhan Kebidanan Etika Profesi dan Hukum Kesehatan Metodologi Pendidikan Humaniora Konsep kebidanan Media Pend.Askeb Media Bidan Pendidik
Free Template

Sunday, January 23, 2011 | 3:24 AM | 0 Comments

Perawatan BBL

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
STUDI CROSS SECTIONAL

DOSEN : Linda andri mustofa, SSiT

OLEH :
ARIS NOVIANI
NIM 201004003

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK
2010

BAB I
PENDAHULUAN
Pentingnya perawatan bayi baru lahir menjadi salah satu tugas yang tidak bisa dikesampingkan dalam dunia kesehatan mengingat masih tinggginya angka kematian bayi seperti di Nepal angka kematian bayi diperkirakan adalah 50/1000 dari kelahiran hidup.
Sejak 2003, hanya terjadi sedikit perbaikan pada angka kematian bayi (AKB) Indonesia, dari 35 menjadi 34 bayi per 1.000 kelahiran hidup. Meskipun terus mengalami penurunan, angka kematian bayi di Indonesia masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN. Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Fatni Sulani mengungkapkan AKB di Indonesia masih tergolong tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, yaitu Singapura (3 per 1.000), Brunei Darussalam (8 per 1.000), Malaysia (10 per 1.000), Vietnam (18 per 1.000) dan Thailand (20 per 1.000).
Lebih dari setengah kematian bayi (56%) merupakan kematian neonatal (bayi baru lahir) yang umumnya berusia 0-6 hari. Beranjak dari fakta ini, bisa ditarik kesimpulan, tindakan perawatan pada masa perinatal di masyarakat masih minim.
Salah satu alasannya kenapa masih menjadi masalah adalah karena kontribusi tentang kematian neonatal, yang cukup stabil selama ini.
Di Nepal bagi banyak ibu, perawatan kesehatan selama dan setelah melahirkan hampir tidak ada, dan pada tahun 2000, diperkirakan 53 juta perempuan melahirkan tanpa ditolong tenaga kesehatan yang professional. Kurang tersedianya tenaga professional, informasi bagi keluarga tentang perawatan dasar bayi, kebersihan , perawatan tali pusat bayi, dan menjaga kehangatan bayi.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nepal memiliki populasi sebesar 23,4 juta dengan lebih dari 60 kelompok etnis. Angka kematian bayi diperkirakan Nepal adalah 50/1000 kelahiran hidup. Kurang dari separuh wanita hamil yang mau untuk memeriksakan kehamilan lebih dari 90%, kelahiran bayi ditolong dirumah sehingga perawatan bayi kurang maksimal.

Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Fatni Sulani mengungkapkan AKB di Indonesia masih tergolong tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, yaitu Singapura (3 per 1.000), Brunei Darussalam (8 per 1.000), Malaysia (10 per 1.000), Vietnam (18 per 1.000) dan Thailand (20 per 1.000).
Jadi, jika ingin menekan kematian bayi dan balita, fokus yang besar perlu diberikan pada upaya penyelamatan dan perawatan bayi baru lahir serta penanganan penyakit infeksi (diare dan pneumonia).
upaya promotif antara lain melalui promosi penggunaan air susu ibu, nutrisi adekuat, kebersihan diri, perawatan bayi baru lahir yang baik dan kebersihan lingkungan
Sementara upaya preventif antara lain lewat perluasan cakupan imunisasi dasar Budihardja menjelaskan, untuk menurunkan AKI dan AKB di Tanah Air, Kemenkes telah mengeluarkan kebijakan antara lain, mulai 2010 meluncurkan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ke puskesmas di kabupaten/kota yang difokuskan pada kegiatan preventif dan promotif dalam program kesehatan ibu dan anak. Program itu diimplementasikan dalam bentuk pemeriksaan kesehatan, konsultasi gizi dan kesehatan, pemberian bantuan obat dan makanan sehat bagi balita, penyuluhan, pengasapan, pos layanan terpadu (posyandu), dan khitanan.




Dari hasil penelitian untuk perawatan bayi baru lahir didapatkan :
1. Mencegah terjadinya infeksi.
sekitar 40% kematian bayi disebabkan oleh infeksi seperti tidak mencuci tangan saat menolong persalinan, alat-alat persalinan yang tidak steril, ruangan yang bersih,perawatan tali pusat,dll.
2. Mencegah terjadinya hipotermia
64% di Nepal bayi hanya diselimuti dalam waktu setengah jam & 94% setelah enam jam. Seharusnya suhu ruangan harus hangat, pakaian/popok yang bersih dan kering, tidak terpapar oleh angin secara langsung.
3. Melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini),
di Nepal Menyusui dimulai dalam satu jam lahir sebesar 63% dan dalam waktu enam
jam lahir sebesar 91%. Tingkat Menyusui sekitar 99% pada
satu minggu.
4. Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI Eksklusif dilakukan selama 6 bulan hanya ASI saja tanpa MPASI/ susu formula.
5. Perawatan mata
6. Imunisasi
7. Penanganan bila sakit
8. Perawatan bayi baru lahir dengan berat badan rendah







BAB III
PEMBAHASAN
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Baidrul Hegar berpendapat agar angka kematian bayi dan balita bisa ditekan, pemerintah perlu menggencarkan upaya promotif antara lain melalui promosi penggunaan air susu ibu, nutrisi adekuat, kebersihan diri, perawatan bayi baru lahir yang baik dan kebersihan lingkungan.
Sementara upaya preventif antara lain lewat perluasan cakupan imunisasi dasar Budihardja menjelaskan, untuk menurunkan AKI dan AKB di Tanah Air, Kemenkes telah mengeluarkan kebijakan antara lain, mulai 2010 meluncurkan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ke puskesmas di kabupaten/kota yang difokuskan pada kegiatan preventif dan promotif dalam program kesehatan ibu dan anak.
Terobosan lain yang terbukti mampu meningkatkan indikator proksi (persalinan oleh tenaga kesehatan) dalam penurunan AKI dan AKB adalah Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Program ini dapat meningkatkan peran aktif suami, keluarga, dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman. Program P4K yang merupakan salah satu target program 100 hari Kementerian Kesehatan, menurut Budihardja, sudah berhasil mendata ibu hamil di 6O.000 desa di seluruh Indonesia. Saat ini, Kementerian Kesehatan telah mendata 3.122.000 ibu hamil di 67.712 desa.
Selain pemerintah, peran pihak swasta juga sangat diperlukan dalam menekan AKB. Dalam hal ini, perusahaan telekomunikasi Indosat menunjukkan kepeduliannya. Hal itu tecermin lewat program kesehatan gratis yang difokuskan di daerah yang membutuhkan bantuan layanan kesehatan.
Program itu diimplementasikan dalam bentuk pemeriksaan kesehatan, konsultasi gizi dan kesehatan, pemberian bantuan obat dan makanan sehat bagi balita, penyuluhan, pengasapan, pos layanan terpadu (posyandu), dan khitanan. Untuk itu, Indosat menyediakan mobil-mobil yang dilengkapi dengan alat USG lengkap, tabung oksigen, suction pump, obat-obatan, perlengkapan operasi minor, dan alat timbang bayi.
Organisasi Kesehatan Dunia berpedoman bahwa perawatan bayi baru lahir sangatlah penting.
meliputi :
1.kebersihan,
2. perlindungan terhadap suhu tubuh bayi,
3. inisiasi menyusui dini dan eksklusif ,
4. perawatan mata,
5. imunisasi,
6. penanganan bila sakit,
7. perawatan berat bayi lahir rendah.
8. perawatan tali pusat

Sedangkan untuk ibu dan keluarganya, ini berarti mempersiapkan diri untuk kelahiran,
memilih tempat yang aman untuk persalinan, menjaga kebersihan, menghindari pemberian makanan sebelum usia 6 bulan, ASI eksklusif, dan pemahaman (dan bereaksi terhadap) potensi tanda-tanda bahaya










BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan dari semuanya adalah pentingnya perawatan bayi baru lahir melalui berbagai upaya baik secara promotif maupun secara preventif
perawatan pada bayi baru lahir antara lain:
1. perlu adanya intervensi promosi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan bayi baru lahir dalam pengaturan ini termasuk peningkatan penyediaan layanan,
2. meningkatkan informasi bagi keluarga tentang dasar perawatan perinatal/bayi baru lahir,
3. promosi tentang kebersihan,
4. pencegahan infeksi,
5. mencegah terjadinya hipotermi
6. Pemberian ASI Eksklusif
7. Pemberian imunisasi
8. Perawatan mata
9. Penanganan bila sakit













BAB V
DAFTAR PUSTAKA


Cross sectional, community based study of care of
newborn infants in Nepal. BMJ JOURNAL
David Osrin, Kirti M Tumbahangphe, Dej Shrestha, Natasha Mesko, Bhim P Shrestha,
Madan K Manandhar, Hilary Standing, Dharma S Manandhar, Anthony M de L Costello

Media Indonesia. 25 Feb 2010.Angka Kematian Bayi Masih Tinggi

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2010 - All right reserved by INFORMATION | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by h4r1
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome, flock and opera.